Selasa, 05 Juni 2012

Diet Gizi Olaraga


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas terseles pada  Tuhan, atas terselesaikannya penyusunan makalah yang berjudul “Gizi Untuk Petandingan”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada semester enam tahun ajaran 2011/2012 yang telah diberikan oleh pembimbing mata kuliah.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, pengarahan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bebrbagai pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan bagi pembaca umumnya.




Kupang, januari 212
Penulis





DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL..............................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.........................................................................................................
B.     Tujuan Penulisan....................................................................................................
BAB  II TINJAUAN PUSTAKA
A.    Menghitung Kebutuhan Energi
B.     Kebutuhan Makanan Olaragawan Pada Masa Sebelum Selama dan Setelah Pertandinga
1.    Kebutuhan Makanan Olaragawan Pada Masa Sebelum Pertandingan
a.        Pengaturan Makanan Sebelum masuk pusat latihan
b.       Pengaturan Makan pada Masa latihan
c.        Pengaturan Kebutuhan Makanan Sebelum Pertandingan
2.    Kebetulan Makanan Pada Masa Pertandingan
a.         Pengaturan makan Sebelum Pertandingan (Persiapan Pertandingan)
b.         Pengaturan Makan Saat Pertanding
c.         Pengaturan Waktu Makan
d.        Pengaturan Makan Setelah Pertandingan
3.    Kebutuhan Makanan Warga Negara Asing

BAB  III PENUTUP
A.      Kesimpulan
B.      Saran

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
















BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang

Stamina merupakan salah satu faktor penting yang sangat menunjang prestasi atlet. Stamina atlet yang baik hanya dapat diperoleh apabila mengkonsumsi gizi  sesuai dengan kebutuhan baik pada waktu latihan maupun pada waktu pertandingan. Prestasi olahraga yang tinggi perlu terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Salah satu faktor yang penting untuk mewujudkannya adalah melalui gizi seimbang yaitu energi yang dikeluarkan untuk olahraga harus seimbang atau sama dengan energi yang masuk dari makanan. Makanan untuk seorang atlet harus mengandung zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan untuk aktifitas sehari-hari dan olahraga. Makanan harus mengandung zat  gizi penghasil energi yang jumlahnya tertentu. Selain itu makanan juga harus mampu mengganti zat gizi dalam tubuh yang berkurang akibat digunakan untuk aktifitas olahraga. Pengaturan makanan terhadap seorang atlet  harus individual. Pemberian makanan harus memperhatikan jenis kelamin atlet, umur, berat badan, serta jenis olahraga. Selain itu, pemberian makanan juga harus memperhatikan periodisasi latihan, masa kompetisi, dan masa pemulihan.

Olahraga aerobik dan anaerobik, keduanya memerlukan asupan energi. Namun, penetapan kebutuhan energi secara tepat tidak sederhana dan sangat sulit. Perkembangan ilmu pengetahuan sekarang hanya dapat menghitung kebutuhan energi berdasarkan energi yang dikeluarkan.
Besarnya kebutuhan energi tergantung dari energi yang digunakan setiap hari. Kebutuhan energi dapat dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan energi. Komponen-komponen tersebut yaitu basal metabolic rate (BMR), specific dynamic action (SDA), aktifitas fisik dan faktor pertumbuhan.
Latihan tihan yang rutin sangatlah dibutukan untuk menghadapi kompetisi. Dan untuk menopang latihan yang baik dan berkualitas juga dibutuhkan nutrisi yang tepat.
Jika tubuh di-ibaratkan sebuah mesin, maka mesin tersebut memerlukan bahan bakar yang berkualitas. Gizi atau nutrisi yang tepat haruslah memenuhi unsur Nilai Gizi, Mineral, Vitamin dan Cairan. Kekurangan elemen penting diatas bisa menyebabkan kurang konsentrasi, kelelahan umum, tenaga sedikit, mudah kram otot dan nafas pendek dan lainnya.

B.                               Tujuan



BAB II
Tinjaunan Pustaka

A.    Menghitung Kebutuhan Energi

Kebutuhan energi dapat dihitung berdasarkan komponen-komponen penggunaan energi. Berdasarkan komponen-komponen tersebut, terdapat 6 langkah dalam menghitung kebutuhan energi untuk setiap atlet.

1)      Langkah 1
Tentukan status gizi atlet dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dan presentase lemak tubuh. Indeks massa tubuh merupakan pembagian berat badan dalam kg oleh tinggi badan dalam satuan meter dikwadratkan. Sedangkan presentase lemak tubuh yaitu perbandingan antara lemak tubuh dengan masa tubuh tanpa lemak. Pengukuran lemak tubuh dilakukan dengan menggunakan alat skinfold caliper pada daerah trisep dan subskapula.
2)      Langkah 2
Tentukan basal metabolic rate (BMR) yang sesuai dengan jenis kelamin, umur dan berat badan. Caranya menentukan BMR dengan melihat tabel A atau tabel B
Tambahkan BMR dengan specific dynamic action (SDA) yang besarnya 10% BMR, BMR + SDA (10% BMR)
3)      Langkah 3
Aktifitas fisik setiap hari ditentukan tingkatnya. Kemudian, hitung besarnya energi untuk aktifitas fisik tersebut (tanpa kegiatan olahraga). Pilihlah tingkat aktifitas fisik yang sesuai, baik untuk perhitungan aktifitas total maupun perhitungan aktifitas fisik yang terpisah dan jumlahkan. Gunakan tabel C untuk menentukan tingkat aktifitas total.
4)      Langkah 4
Kalikan faktor aktifitas fisik dengan BMR yang telah ditambah SDA
5)      Langkah 5
Tentukan penggunaan energi sesuai dengan latihan atau pertandingan olahraga dengan menggunakan tabel D. Kalikan jumlah jam yang digunakan untuk latihan per minggu dengan besar energi yang dikeluarkan untuk aktifitas olahraga. Total energi yang didapatkan dari perhitungan energi dalam seminggu, kemudian dibagi dengan 7 untuk mendapatkan penggunaan energi yang dikeluarkan per hari. Tambahkan besarnya penggunaan energi ini dengan besarnya energi yang didapatkan dari perhitungan
6)      Langkah 6
Apabila atlet tersebut masih dalam usia pertumbuhan, maka tambahkan kebutuhan energi sesuai dengan tabel E




B.     Kebutuhan Makanan Olaragawan Pada Masa Sebelum Selama dan Setelah Pertandingan

Kebutuhan makanan olahragawan perlu mendapatkan perhatian yang khusus, karena faktor makanan ini merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pencapaian prestasi yasng maksmal. Penyajian menu yang tepat dan sesuai sebenarnya harus dilaksanakan secara perorangan bagi tiap olahragawan. Onamun hal ini askan mengalami kesulitan dan merepotkan basgi pihak pengelolla atau pelaksana – penyelenggara menu makanan basgi olahragawan. Kesulitan ini biasanya dapat diatasi dengan penyajian secara kelompok di sesuaikkan dengan macam dan klasifikasi tiap cabang olashraga. Sebaiknya setiap olahragawan diberikan penngetahuan dan informasi yang memadai tentang ilmu gizi. Sehingga jika mereka harus menentukan sendiri makanan yang di sediakan. Jika seandainya penyelenggara makanan diadakan secara prasmanan, mereka sudah dapat menentukan sesuai diri mereka, setidak-tidaknya mendekati kesesuaian.
Tujuan Pengaturan gizi selama periode pembinaan prestasi adalah:
a.       Penyediaan makanan yang memenuhi kebutuhan energi dan zat-zat gizi makro maupun mikro sesuai dengan ukuran tubuh, aktivitas, program latihan dari tiap jenis olahraga.
b.      Menanggulangi kasus-kasus khusus yang ditemukan selama masa pembinaan dan berkaitan dengan gizi.
c.       Memberi konsultasi dan pendidikan gizi baik secara formal ataupun informal terhadap atlet atau official maupun pengelola makanan atlet.
d.      Monitoring dan evaluasi terhadap status atlet, maupun pelaksanaan penyelenggaraan makanan atlet.

Selama periode pembinaan dikenal periode penyelenggaraan latihan sebagai berikut:
a.       Periode persiapan pertandingan
b.      Periode pertandingan
c.       Periode pemulihan/transisi

Sehubungan dengan kebutuhan makanan bagi para olahragawan yang perlu di perhatikan adalah ha-hal sebagai berikut :
a.       Penatalaksanaan  Diit
b.      Kebutuhan makanan sebelum masuk pusat latihan
c.       Kebutuhan makanan sewaktu di pusat latihan
d.      Kebuthan makanan dekat masa pertandingan
e.       Kebutuhan makanan pada hari-hari pertandingan
f.       Kebutuhan makananWarga  Negera Asing

1. Kebutuhan Makanan Olaragawan Pada Masa Sebelum Pertandingan
a. Pengaturan Makanan Sebelum masuk pusat latihan

Kebutuhan makanan untuk olahragawan pada dasarnya sama dengan bukan olahragawan. Hanya jumlah (protein) yang dibutuhakan memang harus cukup tinggi, karena protein sangat di butuhkan untuk pertumbuhan otot yang banyak (musclo mass). Kebutuhan akan protein bagi olahragawan tiap harinya dapat mencapai antara 10-15 % dari jumlah kebutuhan total energi / kalori. Atau 1,2 – 1,5 gram /BB/hari. Perbandingan kebutuhan protein hewani dan protein anabati seyogyanya 1 :1 atau minimal 1:2.
Sedangkan jumlah lemak yng dibutuhkan setidaknya 20 -30 % dari kebutuhan total energi /kalori, seperti dikemukakan dalam bab II bahwa jumlah kebutuhan energi / kalori bagi olehraga di tentukan berdasarkan umur, jenis kelamin, berat badan ideal, dan jenis kegiatan .
Perhatikan contoh di bawah ini:
Menu bagi serombongan olaheragawan pada masa sebelum masuk pemusatan latihan dengan keterangan berikut :
·         klasifikasi olahraga : sedang
·         usia : dewasa antara 20 – 39 tahun
·         jenis kelamin : laki-laki
·         BBI : rata-rata 55 kg
·         Jika ratio yang dianjurkan :


Protein : lemak : hidrat arang = 1 : 2 : 5
 
 



Jumlah kebutuhan energi = 55 x 46 kalori / hari = 2530 kalori / hari
Sehingga kebutuhan dari :
-          Protein             = 1/8 x 2530 = 316,25 kal/hari = 79 gram / hari
-          Lemak             = 2/8 x 2530 = 632,5 kal/hari = 70 gram / hari
-          Hidrat arasng = 5/8 x 2530 = 1581,25 kal/hari = 395 gram / hari
Dengan demikian jika jumlah total energi per hari dan proporsi jumlah gram untuk protein, lemak dan hidrat arang sudah diketahui, maka susunan menu setiap kali secara makan (pagi, siang, sore, snack pagi dan sore) dapat di atur berdsrkan ancer-ancer tersebtu diatas.

b.      Pengaturan Makan pada Masa latihan

Seperti telah di jelaskan dimuka, selama latihan, penatalaksanaan diit seharusnya diseenggarakan secara iundividual. Penyelelnggaraan kebutuhan makanan bagi olahragawan secara perorangan ini setidk-tidaknya dikhususkan bagi calon pemenang atau juara. Namun hal demikian itu sangat menyulkitkan fihak penyeenggara karena yang dihadapi adalah  makanan tertentu berbeda-beda pula.  Memasuki masa latihan intensif diharapkan semua atlet telah memiliki kondisi fisik yang optimal. Namun karena latar belakang yang berbeda ada kalanya kondisi fisik/status gizi belum optimal. Untuk itu pengaturan gizi pada masa latihan bertujuan :
1.      Memperbaiki status gizi, baik akibat defisiensi zat gizi maupun kelebihan gizi.
2.      Memelihara kondisi fisik atlet agar tetap optimal selama menjalani latihan intensif
3.      Mebiasakan atlet terhadap makanan yang sehat dan seimbang untuk kesehatan dan prestasi.

Prinsip Pengaturan Makan
1.   Makanan bervariasi, setiap makanan mempunyai keunggulan dan kekurangan zat gizi tertentu. Dengan memberikan makanan yang beraneka ragam setiap hari, maka kekurangan zat gizi dari satu makanan akan dilengkapi oleh makanan lain. Untuk meningkatkan variasi jenis makanan yang dapat diterima oleh atlet dilakukan dengan :
2.   Makanan seimbang; menjaga keseimbangan jumlah yang dikonsumsi dengan aktivitas yang dilakukan sehingga berat badan tetap ideal/terjaga.
3.   Makanan lebih banyak terdiri dari sumber hidrat arang kompleks seperti nasi, roti, sayuran termasuk kacang-kacangan.
4.   Mengurangi lemak terutama lemak jenuh dan minyak untuk mengurangi lemak dalam makanan dapat dilakukan dengan cara memilih daging/ayam yang sedikit lemak/kulit mengurangi pemakaian santan, minyak, memasak dengan cara dibakar dan lain-lain, menggunakan susu rendah lemak dan lain-lain.
5.   Mengurangi penggunaan gula yang berlebihan. Gula merupakan alternatif yang baik dalam dunia olahraga bila jumlah, jenis kombinasi dan waktu pemakaianya dilakukan secara tepat.
6.   Mengurangi penggunaan garam atau sodium clorida selalu digunakan dalam makanan. Jenis sodium lain yang sering dikonsumsi Msg (Monosodium glutamat), sodium bicarbonat dan beberapa vitamin C, tablet dalam bentuk sodium ascorbate. Kelebihan sodium menjadi salah satu faktor resiko terhadap hypertensi dan pengurangan calsium yang berkontribusi pada pengurangan densitas tulang. Meskipun atlet banyak kehilangan elektrolit (termasuk sodium) melalui keringat, terutama dalam cuaca panas namun kehilangan tersebut dapat diganti dengan jumlah garam yang sangat sedikit.
7.   Minum air putih atau juice buah lebih banyak, untuk mengontrol status hidrasi.  Atlet sebaiknya biasa menimbang berat badannya sebelum dan sesudah latihan. Setiap kehilangan 1 Kg berat badan berarti tubuh memerlukan penggantian 1 liter cairan.
8.   Makan jenis makanan yang kaya calsium untuk atlet wanita, terutama pada atlet yang mengalami gangguan mesntruasi/amenorea.
9.   Makan jenis makanan yang kaya zat besi terutama atlet wanita dan yang vegetarian.

Hal-hal yasng perlu mendapat perhatian pada hari – hari latihana ntara lain adalah :
1)                  makan tak kurang dari 3 kali sehari, dngan makan pada pagi hari harus cukup
2)                  waktu makan disesuaikan dengan jadwal latihan, misalnya : jika latihan diselenggarakan jam 9.00 – 10.00 dan jam 17.00 – 18.00 maka waktu makan adalah :
·         pagi : jam 07.00
·         snack pagi : jam 10.30
·         siang : jam 12.00
·         snack siang : jam 16.00
·         malam : jam 19.00
3)                 jika diperlukan wkatu latihan yanbg lama dan melelahkan sekali (exhausting) disarankan 4-6 kali makan sehari dalam porsi yang kecil.
4)                 Dua jam sebelum latihan jangan makan banyak-banyak
5)                 Pada bulan pertama dan kedua dianjurkan protein cukup tinggi, terutama bagi olahragawan yang memerlukan perkembangan otot (muscle mass) sebab biasanya,
sebeum masuk pemusatan latihan mereka dalam keadaan gizi yang kurang memadai .
6)                 Minum harus cukup dengan jumlah total cairan + 2 liter sehari, disesuaikan dengan latihan yang intensif dan cuaca yang mungkin panas.
 Pengeluaran kringat yang berlebihan dapat digantikan dengan pepmberian elektrolit atau dalam bentuk sari buah, kuah sop kaldu, selain cairan pemberian vitamin dan mineral juga diperlukan. Untuk atlit wanita sebaiknya ditambah zat besi yang dapat mencapai 20 mg sehari.
7)                 Pemberian minum seyogyanya :
·         Dalam bentuk the manis hangat
·         Diberikan sedikit – sedikit
·         Meminumnya jangan tergesa-gesa

Contoh menu bsgi serombongan olahragawan yang sudah masuk pemusatan latihan dalam 1-2 bulaln pertama, dengan keterangan :
-          Klasifikasi olalhraga berat
-          Usia : antara 19-30 tahun
-          Jenis kelamin : wanita
-          BBI : rata-rta 50 kg
Jumlah kebutuahan energi = 50 x 47 kal / hari = 2350 kal / hari
Sehingga kebutuhan dari :
-          Protein             = 1/8 x 2350 kal/hari  = 293.75 kal/hari = 73 gram / hari
-          Lemak             = 1/8 x 2350 kal/hari  = 287.5 kal/hari = 73 gram / hari
-          Hidrat arang    = 1/8 x 2350 kal/hari  = 1468.75 kal/hari = 73 gram / hari
Untuk susunan menu setiap kali acara makan dapat disesuaikan dengan :
-          Keudahan mendapatkan bahan makanan
-          Acara variatif menu yang sudah di susun
-          Jadwal latihan yang didapatkan

2.      Pengaturan Kebutuhan Makanan Sebelum Pertandingan

Khususnya bagi cabang olahraga yang termasuk klasifikasi berat dan mmerlukan waktu yang lama sebaiknya di persiapkan sebagaia berikut :
1)      Seminggu sebelum pertandingan, otot-otot yang akan digunakan diberi laltihan yang sangat melelahkan (exhaustion). Hampir selurh makanan terdiri dari lemak dan protein selaa 3 hari berturut-turut dengan maksud agal glikogen otot rendah sekali (tinggi lemak dan tinggi protein). Sesudah itu hari keempat dan hari hari pertandingan diberi makanan tinggi hidrat arang.
2)      Dua hari sebeum pertandingan bagi semua cabang olahraga diberikan makanan yang :
·            Tinggi hidrat arang, rendah protein dan lemak, banyak istirahat
·            Mudah dicerna, tidak banyak mengandung celulosa (serat)
·            Tidak merangsang
·            Mengandung air garan elektrols (oralit) tiap jam sebelum bertanding, untuk menutup kebuthan garam dapur.
·            Cairan diberikan setiap satu jam sampai terakhir + 1 jam sebelum pertandingan dimulai, jangan diberikan kopi atau minuman yang mengandung alkohol



 Contoh menu untuk serombongan olahragawan dekat waktu pertandingan dengan keterangan :
-          Klasifikasi olalhraga berat sekali
-          Usia : antara 20-30 tahun
-          Jenis kelamin : laki-laki
-          BBI : rata-rta 60 kg
Jumlah kebutuahan energi = 60 x 62 kal / hari = 3720 kal / hari
Sehingga kebutuhan dari :
-          Protein             = 1/8 x 3720 kal/hari  = 465 kal/hari = 116 gram / hari
-          Lemak             = 1/8 x 3720 kal/hari  = 930 kal/hari = 103 gram / hari
-          Hidrat arang    = 1/8 x 3720 kal/hari  = 2325 kal/hari = 501 gram / hari
Agar dapat perhatian untuk golongan olahragawan ini dalam jangka satu minggu :  selama 3 hari supaya disjikan makanan –makanan tinggi protein lemak tetapi rendah hidrat arang. Sajikan makanan yang rata-rata atau sedapat mungkin dapat diterima oleh lidah para olahragawan.












3.      Kebetulan Makanan Pada Masa Pertandingan

Menghadapi pertandingan pengaturan gizi perlu dilakukan secara seksama karena harus mempertimbangkan sasaran pencapaian puncak prestasi yang diinginkan.

Tujuan pengaturan makan:
1)                        Meningkatkan cadangan glikogen otot dan mencegah terjadinya hypoglikemi
2)                        Menjaga status hidrasi
3)                      Menenangkan lambung agar tidak menimbulkan masalah pada lambung. Dengan pengaturan waktu makan yang tepat sebelum bertanding, makanan dalam lambung akan menetralisir cairan lambung, sehingga lambung tidak terasa nyeri dan mengurangi rasa lapar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan makanan atlet adalah:
1)                        Waktu atau kesempatan yang ada untuk mengembalikan cadangan glikogen dan status hidrasi dalam periode pertandingan atau turnamen yang diikuti atlet atau jarak waktu sejak terakhir latihan dengan waktu tanding.
2)                        Jadwal pertandingan dari setiap cabang olahraga dengan interval waktu (jeda) tiap sesi pertandingan
3)                        Khusus untuk cabang olahraga dengan klarifikasi berat badan perlu diperhatikan apakah cara-cara penurunan/penambahan berat badan dilakukan dengan benar.
4)                        Adanya resiko gangguan pencernaan karena jenis makanan dan waktu makan yang tidak tepat.

Pada hari-hari pertandingan diharapkan para olahragawan akan mencpapi prestasi maksimal mungkin. Dalam penyajian makanan agar dihubungkan hal-hal yang bisa terjadi atas diri olahragawan, antara lain :
1)      Tekanan batin (emotional stress)
2)      Sakit perut , mual
3)      Diarhee
4)      Penyajian makanan yang teralu dekat dengan pertandingan sehingg sukar dicerna, lalau menimbulkan kebingungan (anxiety)
Hal-hal tersebut diatas akan mengganggu penampilan fisik atau waktu bertanding, maka dapat makanan dapat disajikan dengan jarak 3 jam sebelum muai pertandingan. Sebaiknya makanan harus yang :
1)   Mudah dicerna tidak banyak serat
2)   Lebih banyak mengandung hidrat arang
3)   Tidak merangsang
4)   Dilarang minum kopi, cocacola, beralkohol atau mengandung asam arang (CO2)
Ketentuan-ketentuan umum lainnya sama dengan pada masa latihan sebelumnya.
Sebleumnya tidak dibedakan menu antara cabang-cabang olahraga dalam pengetahuan makanan, yang perlu mendapatkan perhatian adalah olahraga memerlukan otot singat seperti lari jarak pendek (sprin) dan olahrga yang memerlukan waktu lama, baik secara perranga maupun team dimana diperukan daya tahan yang baik. Bagi olahraga yang memerlukan daya tahan seperti : sepak bola, voli, kano, marathon, mendayung, tenis dan sebagainy, secara umum berlaku ketentuan sebagai berikut : (pertandingan dilaksanakan sore hari) :
1)   sarapan pagi dengan makanan yang mudah dicerna
2)   snack pagi mudah dicerna dengan kwaitas baik 2 – 3 jam menjelang pertandingan jangan makan banyak-banyak. Tiap jam minum 1 gelas secukupnya, boleh ditambah sedikit makanan yang tingi hidrat arang.
3)   Waktu istrirahat antara pertandingan boleh di beri minujm maksimal 1 gelas tanpa es di tambah sedikit makanan ringan.sesudah pertandingan diberi mimnum 1 gelas – 2 gelas air hangat
4)   Sesudah madno / massage diberi minum 1 gelas susu manis atau yang lain yang berprotein sesuai dengan seera
5)   Makan malam diberikan 1 jam setelah mandi
6)   Menjelang atau pada waktu makan malam boleh minum 1- 2 gelas air atau the manis
7)   Makan malm lengkap dengan buah-buahan
            Untuk sprint dalm pertandingan tidk ada ketentuan umum, berlaku ketentuan-ketentuan seperi pada olahraga yang memerlukan daya tahan, hanya disesuaikan dengan frekuwensi kegiatan dan besr nya tenaga yang di keluarkan
Khususnya bagi cabang olahraga ayang memerlukan waktu lama (beberapa jam) seperti marathon, balap sepeda berlari - lari, selama pertandingan perlu diberi makanan yang :
1)              Ringan tapi berprotein tinggi
2)              Minum bergua (the atau sari buah) dan diberikan sedikit – sedikit (+ 50 cc) setiap kali minum ( + 25 menit atau setiap + 5-6 km)
3)              Jangan diberi minum kopi coca cola dan minuman beralkohol



a. Pengaturan makan Sebelum Pertandingan (Persiapan Pertandingan)
Tujuan :
Memberi makanan yang memenuhi kebutuhan kalori dari zat gizi agar dapat membentuk cadangan glikogen otot.

Prinsip pengaturan Makanan :
1)             Makanan lebih banyak hidrat arang komplek untuk meningkatkan cadangan glikogen. Untuk meningkatkan cadangan glikogen perlu diperhatikan:
a.        Faktor yang mempengaruhi terbentuknya cadangan glikogen adalah: jumlah hidrat arang yang dikonsumsi, banyaknya pengosongan glikogen, waktu mengkonsumsi hidrat arang, jenis hidrat arang, adanya zat gizi lain, ada tidak kerusakan otot dari latihan yang dilakukan selama pemulihan.
b.       Faktor yang mempengaruhi terbentuknya cadangan glikogen hati adalah pencernaan dan jenis hidrat arang.
2)             Makanan rendah lemak karena proses pencernaan lemak memakan waktu lama. Protein cukup tidak perlu berlebihan karena akan meningkatkan pengeluaran cairan.
3)             Mengurangi jenis makanan yang tinggi serat karena akan menyebabkan lambung penuh.
4)             Minuman cukup terutama bila pertandingan diadakan dalam cuaca panas.
5)             Mengatur waktu makan dan jenis makanan yang dikonsumsi sesuai jadwal pertandingan
6)             Usahakan agar makanan yang dikonsumsi sebelum bertanding sudah dikenal dan atlet sudah terbiasa dengan makanan tersebut.

b. Pengaturan Makan Saat Pertanding

1)      Tujuan :
Memberi makanan dan cairan yang cukup untuk memenuhi energi dari zat gizi, agar cadangan glikogen dan status hidrasi tetap terpelihara. Atlet dari cabang olahraga tertentu yang bertanding dalam jangka waktu lama atau bertanding pada cuaca panas sangat beresiko untuk kehilangan cairan lebih banyak. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang status hidrasi pada atlet antara lain:
a)      Dehidrasi akan lebih parah bila atlet bertanding pada cuaca panas
b)      Dehidrasi dapat terjadi pada atlet dengan klasifikasi berat badan terutama yang menurunkan berat badannya secara cepat dalam jangka waktu pendek.
c)      Dehidrasi dapat berpengaruh terhadap fungsi mental, konsentrasi dan keterampilan
d)     Dehidrasi di atas 3-4% dari berat badan meningkatkan risiko gangguan pencernaan
e)      Pada umumnya bila pertandingan berlangsung lebih dari 30 menit dengan intensitas tinggi terutama pada cuaca panas memerlukan penanganan yang lebih seksama untuk menjaga status hidrasi atlet.

2)      Dasar pemikiran pemberian makanan dan minuman pada saat tanding :
a)      Waktu pertandingan berlangsung, lama pertandingan, waktu istirahat, cuaca dan intensitas latihan
b)      Kehilangan glikogen setelah aktivitas yang lama dapat diganti dengan sekitar 50 gram hidrat arang perjamnya dalam bentuk cair atau padat.
c)      Jumlahcairan yang dapat didistribusikan dalam tubuh, dipengaruhi oleh volume, kecepatan menggerakkan lambung dan absorpsi di usus halus.


Prinsip pengaturan makan dan minum pada saat tanding
1)   Pemberian minuman, cairan yang menggulung dengan hidrat arang terutama diberikan terhadap atlet yang bertanding 30-60 menit terus menerus, atau cabang olahraga yang waktu tandingnya lama, atlet yang menurunkan berat badan pada cabang olahraga dengan klasifikasi berat badan atau pada cuaca panas.
2)   Waktu pemberian dapat dilakukan pada saat istirahat, penggantian pemain, atau waktu tanding, di jalan atau tempat-tempat yang telah ditentukan oleh panitia.
3)   Minuman atau cairan sebaiknya bersuhu sejuk dan atlet telah terbiasa dengan jenis minuman tersebut. Minum dengan intreval tertentu dan jangan menunggu sampai rasa haus datang. Minum 150-250 ml setiap 15-20 beraktifitas intensif dapat mencegah dehidrasi. Pada umumnya toleransi tubuh minum cairan antara 800-1200 ml/jam.
4)   Apabila diberikan cairan yang mengandung hidrat arang maka jumlah hidrat arang yang dibutuhkan 30-60 gr/jam. Pada umumnya sport drink yang biasa dikonsumsi atlet mengandung 3-8 % glucose.

c. Pengaturan Waktu Makan

Wajtu makan :
·         3 – 4 jam sebelum bertanding : Makanan utama terdiri dari nasi sayur, lauk pauk dan buah.
·         2 – 3 jam sebelum bertanding : snack/makanan kecil, misalnya Krakers, roti dan lain-lain
·         1 – 2 jam sebelum bertanding : Makanan cair/minuman misalnya Juice, buah, teh dan lain-lain.
·         < 1 jam sebelum bertanding : Cairan/minuman

Contoh pengaturan waktu makan :

1)   Pertandingan pukul 08.00 :
Makan malam sebelum hari bertanding, makanan utama lengkap dengan porsi nasi beserta lauk hewani 1 macam dikukus/dibakar, sayuran dan buah. Menjelang tidur, minum   extra cairan.
Makan pagi pukul 5.00 – 5.30, makanan ringan misaln;ya roti bakar tanpa margarin isi selai, juice buah dan the. Pilih makanan yang telah dikenal atlet.

2)Pertandingan pukul 10.00:
Makan malam sebelum bertanding, makanan utama lengkap dengan porsi nasi yang besar dan minum yang cukup.
Makan pagi jam 7.00, makanan utama lengkap.
Bila olahragawan tidak dapat makan lengkap pada waktu makan pagi karena beban psikologis, maka menjelang tidur sebaiknya makan snack/makanan ringan. Ini untuk menjaga agar kadar gula darah tetap stabil pada pagi harinya. Makan pagi dapat berupa snack berat, seperti supermi atau roti.

3 ) Pertandingan pukul 14.00:
Makan malam sebelum hari bertanding, makan pagi dan siang pada hari bertanding, makan makanan lengkap dengan porsi nasi yang besar, (hidari gorengan dan santan) lau;k satu macam dan buah. Makan pagi sebaiknya dilakukan pukul 7.00-8.00, makan siang 13.00 dapat diberikan makanan ringan seperti krackers, biskuit atau makanan cair yang terbuat dari tepung maezena, havermoot. Minum ekstra air mulai sampai dengan pukul 14.00 menjelang pertandingan.

4) Pertandingan pukul 20.00 :
Makan malam sebelum hari bertanding, makan pagi dan makan siang terdiri dari makanan lengkap dengan porsi nasi yang lebih banyak. Minum extra cairan sepanjang hari. Makan pukul 17.00, terdiri dari makanan ringan seperti roti, krackers, kue-kue basah yang tidak digoreng atau diberi santan.

5) Pertandingan Sepanjang Hari:
Sehari sebelum bertanding istirahat yang cukup, dan makan pagi, siang dan malam terdiri dari makanan lengkap tinggi hidrat arang. Minuman ekxtra cairan sepangjan hari. Pada hari pertandingan, makan pagi tergantung toleransi atlet seperti biasanya pada hari pertandingan usahakan makan snack tinggi hidrat arang (krackers, biskuit) setiap 1,5 – 2 jam untuk mempertahankan gula darah dalam keadaan normal, makan sianganya makanan rendah lemak, berarti makanan tidak boleh digoreng, tidak menggunakan santan kental. Minumlah air sebelum merasa haus.

d. Pengaturan Makan Setelah Pertandingan

                
      Tujuan :
Memberi makanan yang memenuhi kalori dan zat gizi untuk memulihkan glikogen otot, status hidrasi dan keseimbangan elektrolit.

Hal-hal yang harus diperhatikan :
1.      Minum setelah bertanding sangan penting untuk memulihkan status hidrasi.
2.      Setiap penurunan 5000 gram berat badan, tubuh memerlukan 500 cc air
3.      Pada penurunan berat badan 4-7%, berat badan akan kembali normal setelah 24-48 jam.
4.      Minuman diberikan dengan interval waktu tertentu
5.      Minumlah jenis juice buah yang banyak mengandung kalium dan natrium; misalnya juice tomat, belimbing dll
6.      Untuk memulihkan kadar gula darah, tubuh memerlukan karbohidrat
7.      Kebutuhan karbohidrta 1 jam setelah bertanding 1 gr/kg berat badan. Misalnya berat badan 60 kg kebutuhan karbohidrat 60 gr atau 240 kalori.
8.      Pilihlah karbohidrta kompleks (pati) dan disacarida
9.      Sebaiknya makanan tersebut dalam bentuk cairan
10.  Pada umumnya setelah bertanding atlet malas makan oleh karena itu porsi makanan diberikan ½ porsi dari biasanya.


      Cara pemberian :
1.      Segera setalah bertanding minum air dengan suhu 5° C (sejuk), 1-2 gelas
2.      ½ jam setelah bertanding, juice buah 1 gelas
3.      1 jam setelah bertanding : juice buah 1 gelas dan snack raingan atau makanan cair yang mengandung karbohgidrat sebanyak 300 kalori.
4.      2 jam setelah bertanding makan lengkap dengan porsi kecil; sebaiknya diberi lauk yang banyak mengandung natrium dan sayuran yang tinggi kalium. Sayuran berkuah lebih bermanfaat untuk mencukupi cairan dan mineral.
5.      4 jam kemudian atlet biasanya baru merasa lapar. Utuk itu dapat disediakan makanan yang mudah dimasak. Penyediaan makanan pada malam hari menjelang tidur, mutlak diperlukan bagi atlet yang bertanding malam hari. Jenis hidangan yang disukai atlet adalah mie bakso, supermi dan lain-lain.


C.    Kebutuhan Makanan Warga Negara Asing
Untuk mencegah hal-hal yang dapat merugikan prestasi olahragawan seperti :
C.     Kekurangan makan , tidak cocock (asing)
D.    Timbulnya gangguan pencernakan (sakit) perut, diare, akibat makan, maka perlu diperhatikan poula disini hal-hal sebagai berikut :
a.       Hidangan harus disusun dari bahan-bahan makanan yang sudah baisa dimakan.
b.      Bentuk atau hidangan hendknya bentuk yang sudah kenal. Ada kemungkinan iklim atau keadaan jauh berbeda dengan keadaan di Negara sendiri, oleh karena itu sebaiknya lawatan ke negara asing  khususnya yang memakan waktu yang relatif lama, dianjurkan mengikut serta kan ahli gizi beserta tukang masak (koki) dari negara sendiri.












BAB II
PENUTUP

Kesimpulan :
Dari uraian di atas yang telah memberikan penjelasan tentang kebutuhan makanan bagi olahragawan dalam berbagai situasi, hendaknya di perhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.       Bagi olahragawan, peru memperhatikan kehidupan sehari-hari khususnya yang menyangkut mutu gizi makanan, sehingga pada saat berada di pemusatan latihan dan pada saat – saat pertandingan dimanapun , sudah terbiasa dan dapat ekass menyesuaikan dengan menu yang disajikan
b.      Bagi pihak sapepnyelenggara makanan bagi olahragawan, hendknya diperhatikan selain mutu dan jumlalh makanan, maka cara menghidangkan makanan juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi olahragawan, jadwal latihan dan pertandingan permintaan dari pihak  pembina atau pelatih dan sebagainyas. Untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi olahragawan dapat digunakan :
·         Tabel 3 : kebutuha energi per Kg. BB per hari
·         Tabel 4 :  jumlah kebutuhan kalori zat gizi utama dalam htungan gram perhari
·         Lampiran I : fungsi berbagai zat gizi dan bahan makanan yang mengandung zat gizi tersebut
·         Lampiran II : daftar bahan maskasnan penukar

















Contoh Perhitungan Kebutuhan Energi Seorang Atlet
Mary seorang mahasiswi berumur 20 tahun mempunyai tinggi badan 160 cm dan berat badan 60 kg. Dia seorang atlet bolabasket dalam tim nasional. Dia berlatih berupa lari 3 hari seminggu dengan kecepatan 5 menit per km selama satu jam. Selain itu, Mary berlatih bolabasket 2 kali seminggu selama 20 menit. Aktifitas sehari-hari berupa aktifitas ringan sedang, misalnya pergi ke kampus, belajar.

Cara menghitung kebutuhan energi
Langkah 1
Tentukan status gizi atlet dengan menggunakan indeks massa tubuh dan presentase lemak.
IMT = 60 : (1,6)2 = 23,4
Artinya atlet ini IMT dalam keadaan normal

Langkah 2
ü  Tentukan BMR untuk wanita dengan berat badan 60 kg yaitu 1491 kalori (tabel  B )
ü  Tentukan SDA yaitu 10% x 1491 = 149
ü  Jumlah BMR dengan SDA yaitu 1491 + 149 = 1640 kalori
Langkah 3 dan langkah 4
Tentukan faktor aktifitas fisik kerja ringan sedang yaitu 1,6 (tabel C)
1,6 x 1640 = 2624
Langkah 5
ü  Latihan lari setiap minggu yaitu : 3 x 60 x 10 = 1800 kal/mg
ü  Latihan bolabasket setiap minggu yaitu : 2 x 30 x 7 = 420 kal/mg
Gunakan tabel  D pada perhitungan aktifitas olahraga.
ü  Kebutuhan energi untuk aktifitas olahraga (lari dan latihan bolabasket) adalah 1800 + 420 = 2220 kalori/minggu.
ü  Kebutuhan energi untuk aktifitas olahraga per hari adalah : 2220 : 7 = 317 kalori
Jadi total kebutuhan energi perhari adalah 2624 + 317 = 2941 kalori
Mary membutuhkan energi setiap hari yang berasal dari makanan yang dia konsumsi adalah 2941 kalori

 














 

 

Tabe l A :  BMR untuk laki-laki berdasarkan berat badan


Jenis kelamin
Berat badan
(kg)
10 – 18 th
Energi(kalori)
18 – 30 th
30 – 60 th
Laki-laki
55
1625
1514
1499

60
1713
1589
1556

65
1801
1664
1613

70
1889
1739
1670

75
1977
1814
1727

80
2065
1889
1785

85
2154
1964
1842

90
2242
2039
1899



Tabel  B :  BMR untuk perempuan berdasarkan berat badan


Jenis kelamin
Berat badan
(kg)
10 – 18 th
Energi(kalori)
18 – 30 th
30 – 60 th
Perempuan
40
1224
1075
1167

45
1291
1149
1207

50
1357
1223
1248

55
1424
1296
1288

60
1491
1370
1329

65
1557
1444
1369

70
1624
1516
1410

75
1691
1592
1450











Tabel  C : Faktor aktifitas fisik (perkalian dengan BMR)

Tingkat aktifitas
Laki-laki
Perempuan
Istirahat di tempat tidur
1,2
1,2
Kerja sangat ringan
1,4
1,4
Kerja ringan
1,5
1,5
Kerja ringan – sedang
1,7
1,6
Kerja sedang
1,8
1,7
Kerja berat
2,1
1,8
Kerja berat sekali
2,3
2,0
Ket : Setiap aktifitas olahraga memerlukan energi untuk kontraksi otot. Olahraga dapat berupa olahraga aerobik maupun olahraga anaerobik. Besarnya energi yang digunakan tergantung dari jenis, intensitas dan lamanya aktifitas olahraga.

















Tabel D : Kebutuhan energi berdasarkan aktifitas olahraga (kal/mnt)

Aktifitas Olahraga

Berat
Badan
(kg)


50
60
70
80
90
Balap sepeda : - 9 km/jam
3
4
4
5
6
                         - 15 km/jam
5
6
7
8
9
                         - bertanding
8
10
12
13
15
Bulutangkis
5
6
7
7
9
Bola basket
7
8
10
11
12
Bola voli
2
3
4
4
5
Dayung
5
6
7
8
9
Golf
4
5
6
7
8
Hockey
4
5
6
7
8



Berlanjut …..

Lanjutan ….





Jalan kaki : - 10 menit/km
5
6
7
8
9
                   - 8   menit/km
6
7
8
10
11
                   - 5   menit/km
10
12
15
17
19
Lari           : - 5,5 menit/km
10
12
14
15
17
                   - 5    menit/km
10
12
15
17
19
                   - 4,5 menit/km
11
13
15
18
20
                   - 4    menit/km
13
15
18
21
23






Renang : - gaya bebas
8
10
11
12
14
              - gaya punggung
9
10
12
13
15
              - gaya dada
8
10
11
13
15
Senam
3
4
5
5
6
Senam aerobik : - pemula
5
6
7
8
9
                          - terampil
7
8
9
10
12






Tenis lapangan : - rekreasi
4
4
5
5
6
                         - bertanding
9
10
12
14
15
Tenis meja
3
4
5
5
6
Tinju : - latihan
11
13
15
18
20
           - bertanding
7
8
10
11
12
Yudo
10
12
14
15
17



Tabel  E  Kebutuhan energi untuk pertumbuhan (kalori/hari)

Jenis kelamin anak
Umur
(Tahun)
Tambahan energi



Anak laki-laki
10 – 14
2 kalori/kg berat badan
dan perempuan
15
1 kalori/kg berat badan

16 – 18
0,5 kalori/kg berat badan
















            Tabel 1  : Informasi Vitamin
NAMA/SENYAWA VITAMIN
SUMBER
FUNGSI
SIFAT
AKIBAT KEKURANGAN
KETERANGAN
VITAMIN A +  =
Axereptel
Alkohol
C20H29OH












Hati, susu, mentega, ikan laut. Sebagai provitamin : sayuran dan buah-buahan berwarna hijau dan kuning.











-      Membuat rodopsin yang diperlukn dalam proses penglihatan
-      Memelihara jaringan pelapis
-      Membantu proses pertumubuhan tubuh
-      Membuat susunan gigi geligi
-      Berhubungan dengan proses metabolisme protein umumnya.
-      Berhubungan dengan proses reproduksi.


Tidak berwarna, tidak larut dalam air, larut dalam lemak, tahan panas, rusak oleh oksidas pada suhu tinggi, rusak oleh penyinaran









-      Buta senja (hemeralopia astau nyetalopia)
-      Kesiloan (photopobia)
-      Xeropthalmia dapat diikuti oleh timbullnya bercak bitot
-      Pengeringan ephitel sklera karena sekresi kelenjar air mata berkurang
-      Selaput bening mata (corne) mengering  dan menjadi keruh
-      Kebutaan (keratomalacia)
-      Kulit mengelupas
-      Gangguan pertumbuhan binatang muda
-      Gangguan reproduksi pada banyak dinatang
Kerusakan struktur epitel sering terinfeksi.
Vitamin A ditemukan oleh Mc Collum pada tahun 1912 vitamin A terdapat dalam bentuk “preformed” sebagai citamin A alkohol atau esternya dan juga sebagai provitamin yang masuk golongan pigmen karotiroid.
Kebutuhan vitamin A perhari :
Anak-anak : 2000 – 4000 SI Remaja : 250 SI
Dewasa : 4000 – 4500 SI
Ibu hamil : 5000 SI
Ibu menyusui : 6000 SI

NAMA/SENYAWA VITAMIN
SUMBER
FUNGSI
SIFAT
AKIBAT KEKURANGAN
KETERANGAN
Vitamin B1 =
Aneurine/Thismine
C12H18N4OS CL2







Nasbasti : berasa tumbuk, bekatul, kacang, hijau, kacang tanah, sayuran hijau.
Hewani ; hati, telur, ikan, daging, susu.





-      Menambah nafsu makan
-      Menyempurnakan pencernaan
-      Membantu pengeluaran getah cerna
-      Mengatur air dalam jaringan tubuh
-      Membantu metabolisme karbohidrat
-      Bagian dari cocarboksilase

-      Larut dalam air
-      Sedikit larut dalam alkohol p
-      Tak tahan alkali
-      Tak tahan panas lebih dari 120 0C






-      Mengakibatkan penyakit beri-beri, baik beri-beri basah maupun nberi-beri kering
-      Napsu makan berkurang
-      Pencernaan kurang sempurna
-      Konstipasi (perut kembung)
-      Lekas marah
-      Berdebar-debar dan sukar tidur
-      Pegal-pegal pada kaki dan tangan
-      Kaki mudah semutan
-      Pembengkakan pad kaki bawah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh
Vitamin B1 ditemukan oleh dr. Eiykmen seorang Belanda di Jakarta pada tahun 1920
Kebutuhan vitamin B1 :
Anak-anak : 0,4 – 1,2 gram 
Dewasa  : 0,6- 1 gram 
Ibu hamil : 0,9 gram
Ibu menyusui : 1,3 gram 


NAMA/SENYAWA VITAMIN
SUMBER
FUNGSI
SIFAT
AKIBAT KEKURANGAN
KETERANGAN
Vitamin B2 =
Riborlavin / lactoplafin
C17H20N4O6







Hati sapi, hati ayam, ginjal spi, susu sapi, kacang merah, koal, daging sapi, telur, susu legunes (sebangsa kacang polong) , leans (daging yang kurus)
Durian.
-      Membantu dalam proses oksidasi reduksi intra seluler (enzim kuning warburg)
-      Untuk pertumbuhan
-      Untuk pernafasan sel-sel tubuh
-      Untuk pemeliharaan jaringan – jaringan saraf, jaringan pelapis, kulit dan kornea mata.
-      Larut dalam air tak tahan penyinaran (ultraviolet)
-      Tahan pnas, oksidasi dan asam
-      Rusak dipanaskan dalam suasana lihdi
-      Riboflavin mempunyai rasa pahit
-      Pertumbuhan terlambat
-      Mata terasa gatal-gfatal dan panas
-      Penglihatan kurang baik
-      Pecah-pecah pada mulut
-      Timbul sisik-sisik pada sekitar hidung dan telinga
-      Cahaya matahari memppunyai pengaruh merusak terhadap metaboflavin
-      Penggunaan soda ketika memasak dapat mengurangi kadar reboflavin. Jumlah 0,025 mg riboflavin untuk setiaop gram protein yang dimakasn untuk mencukupo seorang sehari.
Anak-anak, remaja: 1-1,6 mg
Dewasa : 1-1,5 mg
Ibu hamil 1,3 mg
Ibu menyusui : 1,7 mg





NAMA/SENYAWA VITAMIN
SUMBER
FUNGSI
SIFAT
AKIBAT KEKURANGAN
KETERANGAN
Vitamin B3 =
Niacin
C6H5O2N







Daging ikan, hati, kacang-kacangan, biji-bijian, beras tumbuk, kacang panjang, bayam, mangga, pisang.
-      Bagian co-enzim II membantu dehidrogenase
-      Membantu dalam berbagai okaki dasi.
-      Memelihara fungsi saluran pencernakan dan kulit
-      Menyempurnakan pertumbuhan dan kesehatan
-      Larut dalam air, terutama dalam air panas
-      Tahan pasan, asam alkalil, oksidaasi
-      Kelainan pada kulit kulit menjadi kasar dan berwarna kehitam-hitaman.
-      Gasngguan pada pencernakan makanan
-      Gangguan pada saraf
-      Gangguan pada mental
-      Pallagra penyakit kulit
Kebutuhan niacin.
Anak-anak, remaja 8 -10 mg
Dewasa : 11-17 mg
Ibu hamil/menyusui : 14-27 mg
Vitamin B6 =
Pyridoksin
C8H11HO3







Hati, daging, susu, telur, sebangsa padi-padian, sayur-sayuran
-      Untuk metabolisme asam amino dan asam lemak
-      Larut dalam air panas dan oksidasi
-      Tak tahan panas yang tinggi
-      Dapat menyebabkan anemia
-      Cheiolosis (radang pada bibir)
-      dermatitis
-      penghambatan pertumbuhan bayi dan anak, kulit dan lidah rusak.
Vitamin ini di timbun dalam hati terutama dalam bentuk phosphat pyridoxamin.
NAMA/SENYAWA VITAMIN
SUMBER
FUNGSI
SIFAT
AKIBAT KEKURANGAN
KETERANGAN
Vitamin B12 =
Csyanokonaslamine
Faktor ekstinsik
Mengandung Co


Hati, ginjal, daging, susu, umumnya tak ada dalam bahan makanan nabati, kecuali jamur tertentu
-      Untuk membantu butir-butir darah merah.
-      Faktor pemask sel-sel darah merah
-      Meningkatkan pertumbuhan
-      Larut dalan ir tidak
-      Tahan panas di buat oleh bakteri-bakteri usus.
Jika dalam tubuh tidak ada vitamin B12 dapast mengakibatkan penyakit anemi perrisiosa.
Vitamin B12 dimungkinkan sekali tidak ada dalam bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan mempunyai hubungan begitu erat dengan bahan makanan yang mengandung protein hewani sehingga disebut “faktor protein hewan”
NAMA/SENYAWA VITAMIN
SUMBER
FUNGSI
SIFAT
AKIBAT KEKURANGAN
KETERANGAN
Vitamin C =
Asam askorbat
C6H8O6

Buah-buahan yang masih segar, liman, tomat, cabe hiju besar, cabe rawit, sawi, melinjo, daun pepaya, daun singkong/jenis ambun/ ketela pohon, daun talas, jambu biji, jambu mate, durian, rambutan, pepaya, jeruk, sawo.
-      Dalam proses oksidasi /reduksi intraseluler
-      Peranan pembentukan hidroksiprolin
-      Oksidosi tirosin,fenilamin
-      Membentuk senyawa perekat seperti kalogen yang merekatkan sel-sel memperkuat aliran darah penyembuhan luka, meningkatkan daya tahan terhadap infeksi penyerapan zat besi.
Larut daslas;m air, tak tahan soda dan oksigen dan pemanasan yang lama
Sariawan, baik pada mulut maupun perut, luka sulkt mengering, kulit jadi kasaregenerasi otot.
Ditemukan oleh Haworth dan Gycrgy pada tahun 1933.
Buah-buahan leih praktis sebagai sumber vitamin C karena basanya tanpa dimasak lebih dahulu, langsung di makan, tidak banyak vitamin C yang hilang.
NAMA/SENYAWA VITAMIN
SUMBER
FUNGSI
SIFAT
AKIBAT KEKURANGAN
KETERANGAN
Vitamin D =
Asnti rachitic faktor starol
C28H44O
Kaslsiferol
Hasti, telor, bahan makanan sumber vitamin yang larut dalalm lemak.
-      Dalam pertumbuhan dalam absorbsi dan metabolisme Ca dan P dalam pembentukan tulang dan gigi
-      Membentuk tulang dan gigi
-      membantu membentukan garam dapur fosfor dalam tubuh untuk mengeraskan tulang
-      mengatur keseimbangan garam dappur dan fosfor dalam tubuh
-      mengatur penyerapan garam kapur da fosfor



Lasrut dalalm le;mak tahan oksidasi, panas asam dan basa.
Pada orang dewasa, osteomalasea tulang menjadi rapuh dan deformasi tulang, kejang-kejang, pada anak-anak: pertumbuhan lambat tungkai membengkak, tonjolan pada perut, pembentukan gigi yang salah.
Kebutuhan : anak-anak Dewasa antara 300 – 400 SI
Untuk nengara tropis seperti indonesia kebutuhan vitamin belum dapat kdipastikan karena secara tidak langsung tubuh dapat membuat sendiri vitamin D
NAMA/SENYAWA VITAMIN
SUMBER
FUNGSI
SIFAT
AKIBAT KEKURANGAN
KETERANGAN
Vitamin E =
Tochoperol 
C29H50O2


Lembaga gandum, biji-bijan yang sedang tumbuh, sayur-sayuran, hati, daging, susu, telor.
-      Mencegah oksidasi vitamin A dan karotin dalam usus am proses reproduksi
-      Larut dalam lemak
-      Sangat tahan terhadap pana, cahaya
-      Rusak dalam minyak yag tengik
-      Rusaknya sel darah merah
-      Pendarahan
Jika kelebihan vitamisn E, menekan vitamin A yang akan masuk dalam tubuh nyeri di mulut, bibir pecah, otot melemah, kadar gula darah menurun, gangguan salluran pencernakan, pendarahan yang berlebihan
Vitamin K  =
Menadiokn
Asnti thermorrhagik favtor  
C31H45O2


Papda daun-daun yang hijau
Wortel, tomat, kool, hati babi, kuning telur.
-      Dalam pembuatan prothrombin untuk pembekuan darah
-      Untuk penutupan luka
-      Larut dalasm lemak
-      Tak larut dalam air
-      Tahan panas
-      Rusak oleh asam dan alkali
Luka sukar menutup
Pemberian obat-obatan sulfa melebihi dosis menimbulkan defisiensi vitamin K
Vitamin K terdapat di dala usus yang dbuat olelh bakteri-bakteri di dalam usus.
Tempat pembuatan vitamin K di dalam hati.